Sunday, June 7, 2009

SERANGAN JANTUNG

SERANGAN JANTUNG


Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang Amerika dewasa. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:

1,5 juta orang mengalami serangan jantung.

478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.

407000 orang mengalami operasi peralihan.

300000 orang menjalani angioplasti.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Merokok, mengonsumsi makanan ber kolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus ber kontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya ber kontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik ber kontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Memasuki usia 45 tahun bagi pria.

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.

Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi).

Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.

Riwayat serangan jantung didalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

Diabetes.

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukanlah karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

Merokok.

Resiko penyakit jantung drai merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

Tekanan darah tinggi (hipertensi).

Kegemukan (obesitas).

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

Gaya hidup buruk.

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

Stress.

Banyak penelitian yang sudah menunjukkan bahwa, bila menghadapi situasi yang tegang, dapat terjadi arithmias jantung yang membahayakan jiwa.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibar pergumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Dipihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih para yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).

Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).

Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.

Palpitasi (jantung berdebar-debar)

Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimanapun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

10 anggapan salah tentang penyakit jantung

1. Penyakit jantung hanya terjadi pada orang gemuk saja

2. Penyakit jantung tidak bisa pada anak atau orang muda

3. Wanita terbebas dari penyakit jantung

4. Penyakit jantung hanya satu macam

5. Jantungnya sehat, tak mungkin bisa sakit jantung

6. Tidak ada hubungan dengan serangan stroke

7. Penyakit jantung merupakan penyakit keturunan

8. Penyakit jantung tidak dapat dicegah

9. Terkena penyakit jantung sebab sering dikagetkan

10. Penyakit jantung muncul sebab sering mengkonsumsi menu jantung pisang

Heart Attack

Heart attack



Heart disease is the number one cause of death in American adults. Each year, in the United States:

• 1.5 million people have heart attacks.

• 478,000 people die due to coronary heart disease.

• 407,000 people experience the transition operation.

• 300,000 people undergo angioplasti.

Heart disease, stroke, and peripherals arterial disease is a disease of death. Worldwide, the number of people with this disease is growing. Third category of disease is not separated from the life style that is less healthy is mostly done in line with the changing pattern of life.

These factors triggered the heart attack was the Smoking, mengonsumsi ber kolestrol high food, less movement, supine exercise, stress, and less rest.
Introduction to Heart

Heart is a muscular organ, cone-shaped, hollow and with basisnya above and below the peak. Apex its (peak) sloping to the left. Heart weight of approximately 300 grams. To have the heart to function as an efficient blower, muscle, heart muscle, and the hollow cavity on the bottom should ber contraction in turn. Fast-throbbing heart rate or the pump is working is a naturally by "the rhythm". This consists of a group specifically called nodus sinotrialis, which is located right inside the foyer wall. An electrical impulse is transmitted from the nodus sinotrialis to make both the second platform ber contraction simultaneously. Electric current is then forwarded on to the chamber walls, which in turn make room room-ber contraction simultaneously. This period of contraction called systole. Next period is followed by a short period of relaxation - approximately 0.4 seconds - which is called diastole, before the next impulse came. Nodus sinotrialus produce between 60 to 72 impulse like this every minute when the heart is being relaxed. Impulse impulse-production also is controlled by a system of nerve called the autonomous nerve system, which we desire to work outside. System built-in power this is the contraction of heart muscle contraction-beirama called a heartbeat.

Risk factors coronary heart disease
• Entering the age of 45 years for men.
It is very important for men to realize their vulnerability and take positive action to prevent any future heart disease.

• For women, entered the age of 55 years or experience early menopause (as a result of the operation).
Women began to overtake men in terms of risk of heart disease after the menopause.

• Historical Heart disease in Families.
Historical heart attack in the family is often a result of the cholesterol profile that is not normal.

• Diabetes.
Most diabetics die not because of increased blood sugar level, but because the condition of their heart complications.

• Smoking.
Drai heart disease risk equivalent to smoking 100 pound excess body weight - so may not equate the two.

• High Blood Pressure (hypertension).

• Obesity (Obesity).
Obesity middle (stomach bulging) is a form of obesity. Although all the fat tends to have a risk of heart disease, people with middle Obesity moreover.

• Lifestyle Bad.
A bad lifestyle is one of the root causes of heart disease - and replace them with physical activity is one of the most radical step that can be taken.

• Stress.
Many studies have shown that, when the situation is tense, the heart can occur arithmias which endanger lives.

Heart Attack
Heart attack is a condition when the damage experienced by the heart muscle (myocardium) due to very sudden decrease in blood supply to the lake. The reduced supply of blood to the heart suddenly can occur when a pulse blockade during coronary ter some time, either due to spasme - carotid coronary mengencangnya - or blood akibar pergumpalan - thrombus. The heart muscle that is usually in the carotid pasok by terblokade stop functioning properly as soon as splasme flatten itself, the symptoms disappeared completely and the heart muscle to function as truly normal again. This is often called crescendo angina or coronary insufficiency. Conversely, when the blood supply to the heart is stopped, cells that have a permanent change in just a few hours only and the heart muscle termaksud decreased quality or damaged permanently. Muscle is called the dead infark.

Heart Attack Symptoms
Symptoms for each person can be different. A heart attack may begin with pain that is not clear, do not feel comfortable that blind, or the feeling of shortness of middle chest. Sometimes, a heart attack does not only cause a feeling of comfort that is so often light disalahartikan as digestive disturbances, or even separated from the attention at all. In this case, the only way that allows terdeteksinya a heart attack is when the ECG should undergo examination for other reasons that may not be related. Dipihak another heart attack the pain may be worst ever experienced - the feeling crowded or extraordinary feeling squeezed in the chest, throat or stomach. Can also pour hot or cold sweat, foot pain and a feeling of fear that the end is near. May also feel more comfortable when sitting than when lying and may be so crowded, so the breath can not be relaxed. Pain and nausea, dizziness and even vomiting, and even more when the kolaps up and fainting.


There are some more specific symptoms, including:
• painful. If the muscle does not get enough blood (a condition called iskemi), the oxygen is not adequate and the results of metabolism that cause excessive cramps or convulsions. Angina is a feeling in the chest or shortness of feeling chest diremas-remas, which arise if the heart muscle not getting enough blood. Weight and type of pain or inconvenience this may vary on each person. Some people experience a lack of blood flow can not feel pain at all (a condition called silent ischemia).

• shortness of breath are common symptoms found in the failing heart. Is a result of the crowded entrance to the liquid in the air cavity in the lungs (pulmoner congestion or edema pulmoner).

• fatigue or exhaustion. If the heart is not pumping effectively, the flow of blood to muscles during activity to be reduced, causing the patient feeling weak and tired. Symptoms are often mild nature. To overcome this, people usually reduce gradually or activities suspect this phenomenon as part of penuaan.

• Palpitasi (heart throb)

• Pusing & fainting. Decrease in blood flow due to heart beat or rhythm is abnormal, or because the pumping ability of the poor, can cause dizziness and fainting.
Signs of Early Warning

However, any opinion that once a heart attack came as a thunderbolt in the air. Heart attack is the peak of the disaster damage from a process that lasted a long time, which often involves emotional shock-shock, disruption and physiological fatigue mentally. Signs of early warning so subjective and so tersamar, so that even a trained doctor to measure these things objectively may still disregard them.

Diagnosis
Based on the symptoms felt, a doctor can make estimates about nalar whether the symptoms of heart attack intimate or not. Kecurigaannya may be strengthened by the appearance of, the level of blood pressure and heart sounds tap. Akan doctor may send them to the ECG examination and blood test, but when you still feel the pain, the doctor will probably give penghilangrasa painful injections before the examination. This is because the pain can be frightening to bring more in the ravine, which can cause symptoms of heart. Pain that can also cause long-term psychological impact. ECG may not show the first signs of heart attack and that the examination may be repeated. Sometimes a second test still does not show any changes, and for this case, the diagnosis will depend on the examination of blood. Heart, like all other body cells, contain chemicals called special enzyme. When the cells were damaged heart, enzyme-enzyme that is released along with the flow of circulating blood. After a heart attack, part of the enzyme level is increased immediately, but the enzyme-enzyme is perceptive and analyze because it is not detected again after a day or two days, a new enzyme that is released several hours or days later bebera remain in blood for several days or even several weeks.


10 wrong impression about heart disease

1. Heart disease only occurs in the fat just

2. Heart disease can not be on the child or young person

3. Women free from heart disease

4. Heart disease is only one kind of

5. Healthy heart, no heart disease may be

6. No relationship with the attack of stroke

7. Heart disease is a descendant of the disease

8. Heart disease can not be prevented

9. Affected by heart disease as often dikagetkan

10. Heart disease often appears as the heart consume bananas